jump to navigation

Ponsel Canggih Ala Indonesia 31/10/2012

Posted by Nadia in Serba-serbi.
Tags: , , , , ,
3 comments

Hari ini tadi jalan-jalan alias blogwalking, dan tak disangka-sangka ketemu suatu cerita di blog lain yang mengisahkan tentang Yono dan ponsel canggihnya. Diposting tanggal 13 Desember 2009. Jauh lebih tua dari blog ini.

Sebelumnya baik Yono maupun kami dari Div. Humas tidak pernah tau keberadaan cerita ini.

Sumpah! Ciyus! Miyabi!

Supaya bisa diarsipkan rapi, maka kali ini cerita itu akan diposting ulang di sini. Sumbernya dari http://nuepoel.wordpress.com/2009/09/13/ponsel-canggih-ala-indonesia/ . Di sini akan di-copy-paste tanpa diedit.

Yah, Yono sendiri nggak ingat kapan kejadian ini terjadi. Waktu dibaca lagi, dia cuma senyam-senyum saja.

PONSEL CANGGIH ALA INDONESIA

Yono, orang paling kaya di Indonesia sedang bermain golf bersama dua orang temannya yang beda kewarganegaraaan. Satu warga negara Amerika dan lainnya adalah Jerman. Mereka bermain di salah satu padang golf ternama di Indonesia.

Saat menuju hole ke-3, tiba-tiba mereka dikagetkan oleh sebuah dering ponsel. Ternyata, ponsel milik teman Yono yang berwarga negara Amerika. Sang Amerika pun meminta maaf dan mohon izin untuk mengangkat telepon sebentar.

Ia pun berjalan selangkah. Mendekatkan jempol kirinya ke telinga kiri, sedangkan kelingking kirinya diletakkan tepat di depan mulutnya. Ia pun memulai percakapan.

Setelah selesai, sang Amerika melihat Yono dan orang Jerman itu terkesima. Ia pun berkata “Ini merupakan teknologi ponsel terbaru di Amerika. Satu chip dibenamkan di jempol, dan satunya lagi di kelingking. Antena untuk menangkap sinyal disematkan di topi saya. Teknologi yang canggih sekali, kan?” ujar si Amerika.

Mereka pun melanjutkan bermain golf. Tepat di hole ke-9, telepon kembali berbunyi. Kali ini milik si Jerman. Teknologi ponselnya lebih canggih. Sebelum mulai  berbicara, ia terlebih dahulu memalingkan wajahnya ke kanan. Tanpa menggunakan apa-apa ia pun mulai bercakap-cakap dengan temannya di seberang sana. Setelah selesai, ia langsung menjelaskan teknologi canggih itu pada Yono dan si Amerika.

“Teknologi ponsel di Jerman memungkinkan saya melakukan percakapan tanpa perangkat apapun. Sebuah chip sudah terbenam di gigi saya sedangkan satu chip lagi dibenamkan di kuping. Antena untuk menangkap sinyal saya letakkan di kancing baju. Ini teknologi asli Jerman,” paparnya.

Permainan golf pun berlanjut.

Pada hole ke-13, sebuah dering ponsel kembali membahana. Kala itu juga Yono langsung berlari menuju semak belukar di pinggir padang Golf. Kedua Jerman dan Amerika itu saling bertatapan aneh melihat aksi Yono. Keduanya pun mencoba mencari Yono di balik semak belukar.

Amerika dan Jerman langsung heran ketika Yono berada di balik semak dan mulai menanggalkan celananya dan berjongkok.

“Hei, apa yang kamu lakukan, No?” tanya si Amerika
Yono pun mendongak ke arah si Jerman dan si Amerika yang berada tepat di atas kepalanya. Lalu ia berkata “Saya sedang menunggu fax dari teman saya.”

Moga-moga cerita lama ini menghibur yak. Salam tajir!

Catatan Dahlan Iskan

dahlaniskan.wordpress.com

Blognya Alfredo

“The positive thinker sees the invisible, feels the intangible, and achieves the impossible.”